Rabu, 22 Agustus 2012

67 Tahun Merah Putih


KIBARKAN MERAH PUTIH: Bupati Kabupaten Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro menyerahkan duplikat sang saka merah putih kepada anggota Paskibra untuk dikibarkan pada puncak peringatan detik-detik proklamasi ke 67 di Stadion Sidikalang, Kamis (17/8).



Detik Proklamasi Diawali Teguran Keras PNS

Sidikalang, (Analisa)
            PNS mendapat teguran keras dari Komandan Upacara, Kapten Parlon Tambunan menjelang  puncak perayaan Peringatan Detik-Detik proklamasi ke 67 di Stadion Utama Panji Sibura-bura Sidikalang Kabupaten Dairi, Jumat (17/8). Pasalnya, Pasiter Kodim 0206/D ini melihat  oknum PNS masih merokok di barisan. Hingga lebih dua kali kalimat serupa dilontarkan, belum juga tertib. Himbauan pedas di hadapan publik tersebut seakan kurang direspons.

            “Kalau tidak mau upacara, silahkan keluar. Ini bukan upacara biasa” ujar Tambunan. Beberapa  detik kemudian,  suasana berubah perlahan teratur.  Sebelumnya, arahan senada disampaikan Drs Bonar Butar-Butar Kepala Dinas Kebudayaan Parawisata Pemuda dan Olah Raga.  Dia meminta, masing-masing barisan mengatur jarak disertai perapian.  Namun, instruksinya kurang didengar hingga  pengeras suara dan perintah  diambil alih tentara.
            Penghormatan bendera dipimpin Bupati, KRA Johnny Sitohang Adinegoro. Ketua Legiun Veteran, Abdul Rahman Lubis dan warga turut melakukan gerak serupa memandang ke kibaran merah putih. Sementara teks proklamasi diamanahkan kepada Delphi Masdiana Ujung Ketua DPRD. Beberapa acara disajikan menghibur hadirin. Diantaranya tampilan TK St Maria melalui barisan drum band dan tarian.
Pertunjukkan serupa juga diadakan di lokasi lain. Di Panji Bako Desa Sitinjo II Kecamatan Sitinjo—kaum ibu ambil peran dalam lomba panjat pinang   Atraksi mengundang gelak tawa seiring  gumulan oli ke organ tubuh. Di sela berbagai kegiatan, mobil pemerintah plat merah melintas tanpa bendera. Diantaranya BB 259 Y yang sehari-hari dioperasikan Direktur rumah sakit.
PAKPAK BHARAT
            Kabag Humasy Pemkab Pakpak Bharat, Kastro Manik melalui hubungan telepon menerangkan, perayaan detik-detik proklamasi dipusatkan di lapangan Napasengkut, Salak. AKP Tomy dari Polres Pakpak Bharat didaulat sebagai komandan upacara. Penghormatan bendera merah putih oleh Bupati Remigo Yolando Berutu MBA berlangsung hening dan hikmat. (ssr)

Disalin dari Harian Analisa Edisi Rabu (22/8/2012)- www.analisadaily.com
foto: dokumen pribadi

DPRD Dairi Masih Gunakan TV, Pakpak Bharat Mainkan Infocus



MASIH PAKAI TV: Bupati Kabupaten Dairi  KRA Johnny Sitohang Adinegoro dan pimpinan daerah bersama anggota dewan mengikuti Pidato Kenegaraan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam rangka Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 67 melalui layar televisi di gedung DPRD di Sidikalang, Kamis (16/8).  Pengelola lembaga tersebut sepertinya masih gagap teknologi. 



Sidikalang, (Analisa)
            Sekretariat DPRD Kabupaten Dairi masih menerapkan pola lama  dalam agenda mendengar Pidato Kenegaraan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam rangka Dirgahayu kemerdekaan RI ke 67.  Dua televisi dipajang di meja pimpinan sidang. Di sana duduk Ketua DPRD Delphi Masdiana Ujung, Wakil Ketua Suparto Gultom dan Benpa Hisar Nababan, Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro dan Sekretaris Daerah Julius Gurning.
            Otomatis, Bupati dan pimpinan dewan tidak dapat menyaksikan tampilan layar secara  utuh.  Delphi pun meminta Sekretaris Dewan, memfasilitasi penataan tempat duduk. Namun demikian, pengaturan justru diambil alih Johnny.  Kepala daerah ini mengarahkan posisi duduk hingga para pimpinan daerah dan anggota legislatif dapat memandang ke televisi. Mereka mengambil posisi di barisan terdepan. Volume pun dinaikkan agar para pimpinan instansi berjarak sekitar 12 meter dapat mendengar suara. Begitupun, beberapa anggota dewan justru absen di hari penting dimaksud. Kursi kehormatan  terlihat kosong.
            “Ini nampaknya kurang persiapan. Begitu banyak in focus sekarang. Di Pemkab juga ada. Masya masih pakai tivi” ujar Pasder Berutu MSi Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa kepada wartawan di Sidikalang, Kamis (16/8). Pejabat eselon II lainnya juga mengaku kurang puas melihat sekretariat sepertinya masih gagap teknologi.  Nonton bareng aja di warung kopi sudah pakai layar lebar. Lagian, bukan barang mahal,  kata PNS.
            Terpisah, Ir Benpa Hisar Nababan menyebut, kursi untuk pejabat teras itu kurang layak. Ada yang hampir ambruk. Ketika diminta  respons, Bupati  membenarkan kelemahan itu. Mudah-mudahan dapat segera disempurnakan termasuk penyediaan peralatan.
LAYAR LEBAR
            Kepala Bagian Hubungan Kemasyarakatan Pemkab Pakpak Bharat, Kastro Manik melalui hubungan telepon menjelaskan, eksekutif berupaya menyajikan layanan terbaik dalam setiap acara baik kepada tamu maupun warga. Khusus pada pidato kenegaraan, disiapkan dua layang lebar sehingga gambar dan nada penuh kualitas.
            Sidang paripurna isimewa dibuka Ketua DPRD Agustinus Manik. Bupati, Remigo Yolando Berutu MBA dan pejabat lainnya termasuk tim eksekutif hadir di sana.
            “Kami memang tinggal di kampung, tapi tidak kampungan. Anda bisa tengok interior dan lighting. Tak kalah dibanding gaya metro. Tamu pasti terpesona” ujar Kastro. Acara diselingi lantunan tembang perjuangan oleh  koor PNS. Selanjutnya, dilaksanakan ramah tamah. (ssr)

Berita dikutip  dari Harian Analisa edisi Rabu (22/8/2012) www.analisadaily.com
Foto: dokumen

Jumat, 17 Agustus 2012

Sepak Bola Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 67 nyaris Ricuh di Sumbul Kab Dairi



ADU TRIK ATAU ADU OTOT?

Final sepak bola KNPI Cup di Sumbul Kabupaten Dairi bertepatan Dirgahayu Kemerdekaan  RI ke 67, Jumat (17/8/2012) berlangsung ricuh. Wasit,  Siregar penduduk Perumnas Simbara Permai Sidikalang sempat dicampakkan pemain ke lumpur. Diduga, salah satu kubu tidak terima  atas tiupan pluit yang mengarah ke pelanggaran. Wasit sempat dikejar-kejar dan nyaris dikeroyok.  

Panitia penyelenggara juga terpancing emosi hingga sejumlah  pria mengenakan baju KNPI masuk ke tengah lapangan. Ketua KNPI, Eddy Pasi sepertinya “ngamuk” lalu membuka jaket—juga masuk ke daerah keributan. Tapi, lain kali jangan maralah, ketua. Kalau ketua menoyor, kata orang tak teladan. Parahnya lagi, kalau ketua ditoyor…. Bah… katua aha do i…— ninna muse.

Polisi pun mengerahkan kemampuan agar suasana terkendali. Kapolres langsung menelepon kapolsek pasca penerimaan informasi.

Memihak atau tidak,  wasit adalah orang yang berhak di lapangan. Sepak bola adalah ajang adu trik. Bukan adut otot. Kalau otot sudah kuat… bisalah di adu sama besi. Kalau perlu, dilaga sama besi yang lagi memerah menyala yang dipegang sitopa bosi.  Kalau besinya bengkok… itu baru anak main.  Cobalah… entah siapa yang bongkak…

Kalau ngak puas lalu cari cara kasar—kapan bisa maju?  Eeeiiiehh…Songon-songon on ma hita. Tengoklah… bukan bola yang direbut. Tapi, Siregar sama pemain yang  adu otot. Nungga sega  rusak na ate….

Mau sukses? Pemain harus didoktrin dan harus mau didoktrin sama pelatih agar  tunduk pada keputusan wasit. Kalah menang—itu biasa. Takut kalah? Yah, jangan main…..
Yuk belajar sportif, yukkkk...



Gus Irawan dan Richard Eddy M Lingga Lingga di Sumbul Kab Dairi


Bakal calon Gubernur Sumatera Utara, Gus Irawan dan Richard Eddy M Lingga  SE anggota DPRD Sumut fraksi partai Golkar menyanyi di sela Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 67, Jumat (17/08/2012) di lapangan Sumbul Kabupaten Dairi.  Di sampingnya, ada juga sewek yang ikut joged. Ahhhhh...Mantap yo????

Seseorang di tengah Kebakaran Sukaramai Pakpak Bharat


EMANGNYA GUE PIKIRIN?
Peristiwa kebakaran melanda penduduk Sukaramai Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara--sangat memilukan.  Api mengamuk menghanguskan 12 unit rumah tinggal dan 3 lainnya dirusak paksa bertepatan Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 67, Jumat tanggal 17-08-2012, pagi.

 Namun sayang, di tegah masyarakat berurai air mata pilu—  di saat penduduk letih membantu teman sekampung dan di sela warga menjalankan ibadah puasa --  seseorang, justru melalap roti di tengah kerumunan. Siapakah dia? Barangkali dia pejabat dan isteri seorang pejabat.

 Si mokkus (rakus) ???? Tak peduli sesama? Pro rakyat hanya sebatas retorika? Beradab sebatas kata? Membangun sekedar wacana? Entahlah….


Kayaknya, yang satu ini perlu belajar tata krama. Mungkin, derita rakyat bukanlah bebannya.Inikah pejabat???? atau pejabatkah ini????

Senin, 06 Agustus 2012

Puluhan hektar Hutan Siarung-arung Kab Dairi-Sumut-- Dibabat


SIAPA YANG UNTUNG—Hutan di Dusun Siarung-arung Desa Lae Hole Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara-- hancur porak-poranda. Kata warga, eksploitasi sudah berlangsung selama dua tahun.  Kontinuitas air ke daerah persawahan di sebelah hilir telah terancam. Hutan berubah gersang dan lahan  berganti terbuka. Proses hukum sepertinya masih setengah hati. Ada apa? Siapa yang untung. Adakah orang e lit memback up????? Yang pasti  derita sudah terasa. Gambar ini menjelaskan, anggota DPRD Dairi sedang meninjau lokasi pembalakan liar. Sebuah chain saw diamankan, Senin (6/8/2012).  Masih adakah yang peduli, atau sudah  bisakah suka-suka ?????