Jumat, 30 November 2012

'Duit Ical Habis Dikuras Pendukung Palsu'



Stefanus Yugo Hindarto - Okezone
Kamis, 29 November 2012 16:41 wib
Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie
JAKARTA- Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan, sejumlah tokoh partai politik tidak lolos dalam uji kualitas personal untuk menjadi presiden. Salah satu tokoh yang dianggap tidak berkualitas adalah ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

Ical, sapaan Aburizal Bakrie, tidak memenuhi indikator capres berkualitas , yakni, bisa dipercaya, tak melakukan korupsi, tak terlibat kriminalitas , dan berdiri di atas semua golongan. Survei tersebut digelar sepanjang Januari hingga Mei 2012 dengan jumlah responden 223. Responden tersebut terdiri dari kalangan akademis, pemimpin media, pengusaha dan purnawirawan.

Terkait hasil survei itu, tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang mengatakan, hasil survei LSI itu tepat, dan membuktikan bahwa sosok, karakter, dan perilaku tokoh seperti Ical tidak layak jadi Presiden 2014

“Fakta yang pahit ini pasti memukul moril pendukung Ical dan Ical sendiri seharusnya tahu diri ,bahwa mayoritas tokoh masyarakat lintas profesi tidak menyukai sosok dan karakter seperti dia,” kata Zainal kepada okezone, Kamis (29/11/2012).

Zainal yang juga wakil ketua dewan pertimbangan Ormas MKGR mengatakan, seharusnya, hasil survei itu menjadikan elite Golkar segera sadar. “Jika ngotot mengusung Ical maka akan terjadinya ancaman keterpurukan Partai Golkar pada Pileg dan Pilpres 2014, Evaluasi pencalonan Ical harus segera dilakukan,” katanya.

Ditambahkan Zainal, bila Partai berlambang pohon beringin itu bersikukuh mencalonkan Ical, Golkar akan bisa hancur karena tersandera Ical. “Di sisi lain, kasihan Ical duitnya habis dikuras oleh pendukung palsu yang mata duitan,” katanya.

Selain itu, Zainal mengungkapkan, gaya kepemimpinan Ical berbeda dengan ketua umum Golkar sebelumnya, Jusuf Kalla. ”Pendukung JK di internal Golkar mencapai 70%, bukan karena dia jago, tapi karena mereka tidak suka sama gaya kepemimpinan Ical yang pragmatis dan berbau transaksi melulu,” katanya.

Zainal menegaskan, bila JK berduet dengan Megawati di pemilihan presiden 2014 maka dipastikan pasangan tersebut akan sangat kuat secara politis. “Terlebih karena SBY sudah check-out dari panggung pencapresan,” tutupnya.
(ugo)

Jumat, 23 November 2012

Rothschild Berani Bayar Rp 2,5 Triliun Depak Bakrie dari Bumi



Angga Aliya - detikfinance
Jumat, 23/11/2012 17:39 WIB
New York - Taipan asal Eropa, Nathaniel Rothschild, menyatakan konsorsium yang ia pimpin akan menyuntikkan dana hingga sebesar US$ 270 juta (Rp 2,5 triliun) kepada Bumi Plc jika dewan komisarisnya berani memutus hubungan dengan Grup Bakrie.

Perusahaan yang dulu bernama Vallar Plc itu sudah menerima dua proposal, satu lagi Rothschild, satu dari lagi Grup Bakrie yang menguasai 23,8% di perusahaan tersebut.

Grup Bakrie menawarkan untuk melepas hubungan dengan Bumi Plc melalui pembelian kembali saham-saham yang dipegang Bumi Plc di aset-asetnya di Indonesia senilai US$ 1,2 miliar.

Yaitu melalui pembelian kembali 29% saham BUMI juga 85% kepemilikan di PT Berau Coal Tbk (BRAU) yang keduanya merupakan anak usaha Bumi Plc. Pembelian akan dilakukan secara bertahap. Masing-masing nilainya US$ 278 juta dan US$ 950 juta.

Rothschild, yang juga salah satu pemegang saham Mayoritas di Bumi Plc merespons proposal ini dengan cara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direksi. Ia menilai langkah yang dilakukan Grup Bakrie ini tidak memihak pada kepentingan investor minoritas.

Apalagi, salah satu orang terkaya di Indonesia yang menjadi komisaris Bumi Plc juga punya hubungan dekat dengan Grup Bakrie.

Rothschild pun lalu mengirimkan proposal tambahan yang isinya menyarankan alternatif tawaran Grup Bakrie tersebut. Ia menawarkan pembelian kembali 29% saham BUMI milik Bumi Plc senilai US$ 278 juta secara tunai dengan catatan Grup Bakrie hengkang dari perusahan yang tercatat di bursa London tersebut.

Rothschild, melalui NR Investment, memimpin konsorsium untuk menambah modal di Bumi Plc dalam rangka membeli saham-saham milik Samin Tan dan Rosan Perkasa Roeslani dari Bumi Plc. Sehingga Bumi Plc bebas dari tangan Indonesia dan sepenuhnya berada di tangan Rothschild.

Roeslani dan Tan punya saham di Bumi Plc lewat perusahaan investasi Recapital Advisors dan PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN). Recapital menguasai 13% saham Bumi Plc, sementara Borneo 23,8%.

"NR Investments percaya Bapak Tan dan Keluarga Bakrie sudah tidak lagi tertarik untuk berada di Bumi Plc. Oleh karena itu, bersama dengan investor lain, NR Investments sudah berkomitmen untuk menyuntikkan dana US$ 270 juta ke Bumi Plc untuk menyingkirkan kelompok tersebut," kata Rothschild dalam keterangan tertulis yang dikutip Wall Street Journal, Jumat (23/11/2012).

Taipan pertambangan Robert Friedland sudah setuju ambil bagian dalam konsorsiumnya Rothschild, kata dua sumber yang mengetahui rencana tersebut. Friedland selama ini sudah punya jam terbang tinggi di dunia pertambangan.

Ia terlibat dalam penemuan beberapa tambang besar dunia, termasuk tambang emas Oyu Tolgoi dan proyek tembaga di Mongolia. Friedland menyatakan siap membantu setoran dana hingga sebesar US$ 50 juta kata sumber tadi.

Selain itu saudara Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, dikabarkan juga telah sepakat membantu kucuran dana US$ 50 juta kepada konsorsium asing tersebut. Namun, pihak Hashim tidak mau memberikan komentar dalam kabar ini.


(ang/dnl) 

Credit Suisse Tunjuk Helman Sitohang Jadi Kepala Investasi Asia Pasifik


Kamis, 22 November 2012 16:25 wib
Widi Agustian - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
JAKARTA - Credit Suisse menunjuk Helman Sitohang sebagai Kepala Investment Bank Asia Pacific, di samping tanggung jawabnya saat ini sebagai CEO Asia Tenggara.

Dalam jabatannya yang baru ini, dia bertanggung jawab untuk memperkuat posisi Credit Suisse di bidang pasar saham/equities, fixed income dan bisnis investment banking Asia Pasifik. Dengan penunjukan ini, Credit Suisse saat ini adalah satu-satunya investment bank global yang dipimpin oleh perwakilan dari negara Asia Tenggara (Indonesia). Helman Sitohang akan berbasis di Singapura, hal ini menggambarkan pentingnya Asia Tenggara bagi bank ini.

Helman Sitohang berpengalaman dalam membangun bisnis-bisnis terdepan di pasar, yang berorientasi kepada klien, kerja sama tim dan profitabilitas. Dia merupakan alumni Institut Teknologi Bandung.

Helman Sitohang bergabung dengan Credit Suisse sejak 1998 di Indonesia. Dalam 14 tahun karirnya di Credit Suisse, Helman Sitohang telah menangani transaksi-transaksi penting dalam berbagai macam kategori produk dan tipe aset untuk klien-klien di Asia Pasifik dan seluruh dunia.

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/11/2012), dia ditunjuk sebagai Co-Head untuk divisi Investment Banking Asia Pacific pada 2009 dan CEO untuk Asia Tenggara pada 2010. Di bawah kepemimpinannya, Credit Suisse telah meraih berbagai macam penghargaan di Asia Tenggara dari publikasi-publikasi finansial regional.

"Dalam sebuah konferensi Credit Suisse yang diadakan di Indonesia, untuk para klien seniornya dari emerging market seluruh dunia, para delegasi sepakat bahwa Asia tenggara, khususnya Indonesia tetap menjadi pasar yang menarik bagi para investor internasional karena kinerja ekonominya yang tangguh dan permintaan domestik yang makin meningkat," kata Hilman. (wdi)

Minggu, 21 Oktober 2012

Sarifuddin Siregar Sejenak di Candi Borobudur


Sarifuddin Siregar, singgah sejenak di Candi Borobudur, Rabu 10/10/2012). Semoga esok hari ada lagi “par bapaon” yang memberi  kesempatan  buat menjelalahi  Nusantara. Dan, saya ingin dua si buah hati, Agustio dan Vika Tiora lebih baik dari sang ayah. Mauliate di sude uli basa muna. Horas….

Sabtu, 13 Oktober 2012

Dari Sidikalang ke Borobudur



Terima kasih Tuhan, Dikau telah memberi waktu hingga daku menginjakkan kaki di daerah yang nyaris tak pernah terbayang sebelumnya.  Candi Borobudur, demikian nama objek wisata mengangumkan tersebut, Selasa (9/10/2012). BerkatMu tiada terhingga. Semoga hari esok lebih baik

Minggu, 16 September 2012

Rincian Penghasilan Obama



Oleh Walter Hickey | Business Insider

Bagaimana cara Presiden Amerika Serikat mengumpulkan kekayaannya? Berikut ini hasil penelusuran kami berdasarkan salinan surat pemberitahuan tahunan yang dirilis Obama dan beberapa sumber lain. 

Inilah perjalanan Barack Obama yang berasal dari kelas menengah berubah menjadi miliarder.



Ketika dia menjabat sebagai senator negara bagian Illinois, dalam pernyataan finansialnya pada 2004, Barack Obama mengindikasikan bahwa dia memiliki tiga sumber penghasilan. Pertama adalah gaji sebesar $ 80.287 (Rp 770 juta) dari Senat Illinois.

Sumber yang lainnya adalah gaji sebesar $32.144 (sekitar Rp 300 juta) dari University of Chicago Law School, tempat ia bekerja sebagai dosen.

Ketiga adalah gaji Michelle, yang bekerja sebagai administrator di University of Chicago Hospital.
Namun gambaran keuangan tidak jelas sebelum 2001, tahun ketika Obama mendapatkan penghasilan dari buku “Dreams From My Father” pada 1995 dan karier hukumnya.

Obama berinvestasi pada tiga aset berbeda pada 2004. Pertama adalah Illinois State Senate Pension Fund, yang Obama investasikan antara $ 50-100 ribu (sekitar Rp 480-960 juta). Dua lainnya adalah investasi dana di Vanguard, perusahaan manajemen investasi.

Obama menginvestasikan dana di Vanguard Wellington Fund, yang bernilai antara $ 100-200 ribu (sekitar Rp 960 juta hingga Rp 2 miliar). Wellington Fund terdiri dari sekitar 60-70 persen saham dan 30-40 persen surat obligasi dan dana mutual fundamental. Obama juga menginvestasikan $ 50-100 ribu (sekitar Rp 480-960 juta) di Vanguard Wellesley Fund.

Dia kemudian mendapatkan kontrak buku bernilai besar setelah Konvensi Nasional Demokrat pada 2004.

Setelah memberi pidato penting pada konvensi 2004 itu sebagai seorang kandidat dari Senat — pidatonya, “The Audacity of Hope”, langsung melejitkan nama Barack Obama beberapa tahun sebelum pencalonan presidennya — Obama menandatangani beberapa kontrak buku dengan Random House.

Itu merupakan jumlah uang yang besar.

Dia menandatangani kontrak untuk dua buku nonfiksi dan satu buku anak-anak. Buku nonfiksi pertama adalah “The Audacity of Hope” versi panjang pidatonya pada 2004. Sementara buku anak-anak berjudul “Of Thee I Sing”, hasil penjualannya disumbangkan.

Berikut adalah syarat dari kontrak buku tersebut yang membuat Obama sangat kaya.

Setelah Januari 2005, Obama akan menerima uang muka sebesar $ 1,9 juta (sekitar Rp 18,2 miliar) untuk “The Audacity of Hope”. Ia juga mendapatkan royalti dari penjualan buku itu. Dari buku audio, Obama mendapatkan 10 persen. Random House juga mencetak ulang bukunya pada 1995, “Dreams From My Father” yang terjual lebih banyak.

Pada 2005, dia juga mengalokasikan dana untuk beberapa aset — termasuk dengan musuh sekaligus teman politiknya, JP Morgan.



Begitu dia mendapatkan uang, dia tidak hanya menabungnya di bank. Dia berinvestasi.
Dia memiliki akun JP Morgan Chase Private Client Asset Management, yang bernilai setidaknya $ 100 ribu. Akunnya di Northern Trust bernilai antara $ 250-500 ribu (sekitar Rp 2,4-4,8 miliar), dan dia juga menabung di UBS.

Dia juga mendapatkan royalti $ 378.237 (Rp 3,6 miliar) dari Dystel & Goderich, agen bukunya untuk “Dreams From My Father” dan dari Random House sebesar $ 847.167.

Sampai rincian ini, dia memiliki sekitar $ 1,1-2,5 juta. Dia menggunakan royalti dari buku-bukunya untuk membeli banyak obligasi jangka pendek (Treasury Notes).
Pada 2006, dia mendapatkan $ 147.490 untuk “Dreams From My Father” dan $ 425 ribu dari Random House untuk “The Audacity of Hope”. Pada 2007, saat pencalonan dirinya menjadi presiden, penjualan buku meningkat tajam. Dia mendapatkan $ 815.971 untuk “Dreams” dan $ 3,28 juta untuk “Audacity”.

Dengan uang itu, dia membuat beberapa pilihan finansial penting. Dia membeli Treasury Notes AS senilai antara $ 500 ribu hingga $ 1 juta. Dia memindahkan uang dari Vanguard Wellington Mutual Funds ke Vanguard FTSE Social Index Fund, yang berinvestasi berdasarkan “kriteria sosial, hak asasi manusia, dan lingkungan.”

Pada 2007, dia juga melakukan salah satu investasi terbesarnya untuk masa depan Sasha dan Malia. Obama pada 2007 membeli dua Bright Directions Age-Based Growth Plans, satu untuk Sasha dan satunya untuk Malia.

Perencanaan dana tersebut akan membiayai pendidikan kuliah mereka. Masing-masing portofolio tersebut bernilai sekitar $ 50 ribu hingga $ 100 ribu. Pada 2010, portofolio tersebut masing-masing bernilai $ 100 ribu hingga $ 200 ribu.



Tahun ketika dia mencalonkan diri menjadi presiden, dia membeli Treasury Bills AS senilai jutaan dolar. Sedikit sibuk dengan pencalonannya, Obama tidak membuat perubahan besar apa pun kecuali lebih banyak berinvestasi dalam Treasury Bills AS.

Saat melakukan sumpah jabatan, Obama memiliki Treasury Bills AS bernilai sekitar $ 1,1 juta hingga $ 5,1 juta yang menyumbang sebagian besar kekayaan bersihnya. Aset lainnya bernilai sekitar $ 411 ribu hingga $ 915 ribu. Dia tidak mengumpulkan pemasukan dari buku-bukunya.

Ketika Obama menerima Hadiah Nobel Perdamaian sebesar $ 1,4 juta (Rp 13,41 miliar) pada 2009, dia menyuruh komisi penghargaan tersebut untuk mengirim langsung uang tersebut ke badan amal berikut:
•    $ 250 ribu untuk Fisher House, yang memberi pemukiman gratis untuk keluarga veteran dan militer mendapatkan perawatan medis.
•    $ 200 ribu ditambah sisa yang yang belum dialokasikan, untuk Clinton-Bush Haiti Fund dari Clinton Foundation, badan amal yang membantu pembangunan kembali Haiti setelah gempa mematikan.
•    $ 125 ribu untuk American Indian College Fund, yang memberikan beasiswa untuk penduduk asli Amerika.
•    $ 125 ribu untuk Appalachian Leadership and Education Foundation, yang memberi beasiswa untuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah Appalachia.
•    $ 125 ribu untuk College Summit, sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah pendaftar universitas.
•    $ 125 ribu untuk Posse Foundation, yang memberikan beasiswa penuh untuk pelajar sekolah luar biasa.
•    $ 125 ribu untuk Hispanic Scholarship Fund, yang memberi beasiswa untuk pelajar Latin.
•    $ 125 ribu untuk United Negro College Fund, yang memberi beasiswa untuk pelajar kulit hitam.
•    $ 100 ribu untuk Africare, sebuah organisasi yang membangun sumber air dan menangani penyakit di Afrika.
•    $ 100 ribu Central Asia Institute, yang berfokus pada pendidikan dan kesehatan masyarakat, terutama untuk wanita di Asia Tengah.

Selain itu semua, Obama juga menerima gaji untuk pekerjaannya sehari-hari. Gaji presiden adalah $ 400 ribu (sekitar Rp 3,83 miliar) per tahun. Hingga saat ini, dia sudah menerima $ 1,6 juta untuk masa jabatan pertamanya.

Sebagai seorang Senator AS, Obama digaji $ 174 ribu (Rp 1,66 miliar) per tahun. Dan karena dia sudah empat tahun menjabat, dia mendapatkan $ 696 ribu (Rp 6,66 miliar) selama masa jabatannya tersebut.

Jika digabungkan, selama menjabat di pemerintahan federal, Obama memperoleh $ 1,1 juta (sekitar Rp 10,54 miliar) sebelum dipotong pajak.

Kekayaan bersihnya diperkirakan bernilai $ 2,8 juta dan $ 11,8 juta (Rp 26,83 miliar-Rp 113,07  miliar) pada 2010.

Senin, 10 September 2012

Murid SD Sidikalang Torehkan Prestasi Tingkat Nasional



(Analisa/sarifuddin siregar). Yosua Saragih dan Sarah F Panggabean siswa SD Katolik St Josef Sidikalang Kabupaten Dairi berfoto sembari memegang simbol kemenangan dengan kepala sekolah Sr Henderika Gultom dan guru pembina Alex Daryono Pasaribu, Senin (10/9). Bersama Thalia Sebastian, pelajar SD Sutomo Medan -- delegasi Sumut tersebut berhasil menorehkan prestasi sebagai The Best Experiment pada OSN di Jakarta pekan kemarin.


Sidikalang, (Analisa). Dua siswa binaan SD Katolik St Josef Sidikalang berhasil menorehkan prestasi tingkat nasional di ajang OSN (Olimpiade Sains Nasional) di Jakarta, Minggu-Jumat (2-7/9).
Dalam kompetisi perorangan, Yosua Saragih mencatatkan diri sebagai penerima medali perak bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Selanjutnya, dalam kelompok regu mewakili Sumatera Utara, Yosua bersama teman sekolah Sarah F Panggabean dan Thalia Sebastian pelajar kelas VI SD Sutomo Medan menggondol prestasi The Best Experiment. 

Ini sebuah catatan mengharukan buat masyarakat Kabupaten Dairi, ujar Kepala SD St Josef Sidikalang, Sr Hendrika Gultom kepada wartawan usai menyematkan tanda kehormatan dan apresiasi kepada murid terbaik tersebut. 

Ternyata, putra daerah ini mampu bersaing penuh percaya diri di level bergengsi. Delegasi menerima piagam dan dana pembinaan dari Dirjen Pendidikan Dasar, Prof Suyanto dan Dirjen Pembinaan Sekolah Dasar, Ibrahim Bafadul. Ditambahkan, keduanya telah mengikuti penempaan selama dua tahun di bawah bimbingan Alex Daryono Pasaribu. 

Gemilang terebut, ternyata telah direkam oleh sebuah lembaga populer hingga mereka ditawari beasiswa penuh selama 3 tahun oleh Sragen Bilingual Boarding School. Ia berharap, capaian itu menjadi motivasi bagi seluruh pelajar dan pendidik guna menyajikan nilai terbaik. Artinya, potensi brilian juga ada di desa.

Walau ada tawaran scholarship, Yosua Saragih dan Sarah F Panggabean menetapkan pilihan meneruskan edukasi di SMP Katolik St Paulus Sidikalang.Yosua berobsesi menjadi seorang insiniur sipil dan Sarah ingin pada status wanita karir. I want to be a business woman. Mau jadi wanita karir, ujar dia.

Seputar eksperimen, Yosua menjelaskan, tim melakukan pengukuran beberapa hal di antaranya berat jenis benda dan bobot sesuatu serta tinggi. Optimisme adalah sikap yang ia pegang menghadapi kompetitor kelas berat dari kota besar. (ssr)
Disalin dari Harian Analisa, edisi Selasa tgl 11/9/2012
www.analisadaily.com

Rabu, 22 Agustus 2012

67 Tahun Merah Putih


KIBARKAN MERAH PUTIH: Bupati Kabupaten Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro menyerahkan duplikat sang saka merah putih kepada anggota Paskibra untuk dikibarkan pada puncak peringatan detik-detik proklamasi ke 67 di Stadion Sidikalang, Kamis (17/8).



Detik Proklamasi Diawali Teguran Keras PNS

Sidikalang, (Analisa)
            PNS mendapat teguran keras dari Komandan Upacara, Kapten Parlon Tambunan menjelang  puncak perayaan Peringatan Detik-Detik proklamasi ke 67 di Stadion Utama Panji Sibura-bura Sidikalang Kabupaten Dairi, Jumat (17/8). Pasalnya, Pasiter Kodim 0206/D ini melihat  oknum PNS masih merokok di barisan. Hingga lebih dua kali kalimat serupa dilontarkan, belum juga tertib. Himbauan pedas di hadapan publik tersebut seakan kurang direspons.

            “Kalau tidak mau upacara, silahkan keluar. Ini bukan upacara biasa” ujar Tambunan. Beberapa  detik kemudian,  suasana berubah perlahan teratur.  Sebelumnya, arahan senada disampaikan Drs Bonar Butar-Butar Kepala Dinas Kebudayaan Parawisata Pemuda dan Olah Raga.  Dia meminta, masing-masing barisan mengatur jarak disertai perapian.  Namun, instruksinya kurang didengar hingga  pengeras suara dan perintah  diambil alih tentara.
            Penghormatan bendera dipimpin Bupati, KRA Johnny Sitohang Adinegoro. Ketua Legiun Veteran, Abdul Rahman Lubis dan warga turut melakukan gerak serupa memandang ke kibaran merah putih. Sementara teks proklamasi diamanahkan kepada Delphi Masdiana Ujung Ketua DPRD. Beberapa acara disajikan menghibur hadirin. Diantaranya tampilan TK St Maria melalui barisan drum band dan tarian.
Pertunjukkan serupa juga diadakan di lokasi lain. Di Panji Bako Desa Sitinjo II Kecamatan Sitinjo—kaum ibu ambil peran dalam lomba panjat pinang   Atraksi mengundang gelak tawa seiring  gumulan oli ke organ tubuh. Di sela berbagai kegiatan, mobil pemerintah plat merah melintas tanpa bendera. Diantaranya BB 259 Y yang sehari-hari dioperasikan Direktur rumah sakit.
PAKPAK BHARAT
            Kabag Humasy Pemkab Pakpak Bharat, Kastro Manik melalui hubungan telepon menerangkan, perayaan detik-detik proklamasi dipusatkan di lapangan Napasengkut, Salak. AKP Tomy dari Polres Pakpak Bharat didaulat sebagai komandan upacara. Penghormatan bendera merah putih oleh Bupati Remigo Yolando Berutu MBA berlangsung hening dan hikmat. (ssr)

Disalin dari Harian Analisa Edisi Rabu (22/8/2012)- www.analisadaily.com
foto: dokumen pribadi

DPRD Dairi Masih Gunakan TV, Pakpak Bharat Mainkan Infocus



MASIH PAKAI TV: Bupati Kabupaten Dairi  KRA Johnny Sitohang Adinegoro dan pimpinan daerah bersama anggota dewan mengikuti Pidato Kenegaraan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam rangka Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 67 melalui layar televisi di gedung DPRD di Sidikalang, Kamis (16/8).  Pengelola lembaga tersebut sepertinya masih gagap teknologi. 



Sidikalang, (Analisa)
            Sekretariat DPRD Kabupaten Dairi masih menerapkan pola lama  dalam agenda mendengar Pidato Kenegaraan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam rangka Dirgahayu kemerdekaan RI ke 67.  Dua televisi dipajang di meja pimpinan sidang. Di sana duduk Ketua DPRD Delphi Masdiana Ujung, Wakil Ketua Suparto Gultom dan Benpa Hisar Nababan, Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro dan Sekretaris Daerah Julius Gurning.
            Otomatis, Bupati dan pimpinan dewan tidak dapat menyaksikan tampilan layar secara  utuh.  Delphi pun meminta Sekretaris Dewan, memfasilitasi penataan tempat duduk. Namun demikian, pengaturan justru diambil alih Johnny.  Kepala daerah ini mengarahkan posisi duduk hingga para pimpinan daerah dan anggota legislatif dapat memandang ke televisi. Mereka mengambil posisi di barisan terdepan. Volume pun dinaikkan agar para pimpinan instansi berjarak sekitar 12 meter dapat mendengar suara. Begitupun, beberapa anggota dewan justru absen di hari penting dimaksud. Kursi kehormatan  terlihat kosong.
            “Ini nampaknya kurang persiapan. Begitu banyak in focus sekarang. Di Pemkab juga ada. Masya masih pakai tivi” ujar Pasder Berutu MSi Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa kepada wartawan di Sidikalang, Kamis (16/8). Pejabat eselon II lainnya juga mengaku kurang puas melihat sekretariat sepertinya masih gagap teknologi.  Nonton bareng aja di warung kopi sudah pakai layar lebar. Lagian, bukan barang mahal,  kata PNS.
            Terpisah, Ir Benpa Hisar Nababan menyebut, kursi untuk pejabat teras itu kurang layak. Ada yang hampir ambruk. Ketika diminta  respons, Bupati  membenarkan kelemahan itu. Mudah-mudahan dapat segera disempurnakan termasuk penyediaan peralatan.
LAYAR LEBAR
            Kepala Bagian Hubungan Kemasyarakatan Pemkab Pakpak Bharat, Kastro Manik melalui hubungan telepon menjelaskan, eksekutif berupaya menyajikan layanan terbaik dalam setiap acara baik kepada tamu maupun warga. Khusus pada pidato kenegaraan, disiapkan dua layang lebar sehingga gambar dan nada penuh kualitas.
            Sidang paripurna isimewa dibuka Ketua DPRD Agustinus Manik. Bupati, Remigo Yolando Berutu MBA dan pejabat lainnya termasuk tim eksekutif hadir di sana.
            “Kami memang tinggal di kampung, tapi tidak kampungan. Anda bisa tengok interior dan lighting. Tak kalah dibanding gaya metro. Tamu pasti terpesona” ujar Kastro. Acara diselingi lantunan tembang perjuangan oleh  koor PNS. Selanjutnya, dilaksanakan ramah tamah. (ssr)

Berita dikutip  dari Harian Analisa edisi Rabu (22/8/2012) www.analisadaily.com
Foto: dokumen

Jumat, 17 Agustus 2012

Sepak Bola Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 67 nyaris Ricuh di Sumbul Kab Dairi



ADU TRIK ATAU ADU OTOT?

Final sepak bola KNPI Cup di Sumbul Kabupaten Dairi bertepatan Dirgahayu Kemerdekaan  RI ke 67, Jumat (17/8/2012) berlangsung ricuh. Wasit,  Siregar penduduk Perumnas Simbara Permai Sidikalang sempat dicampakkan pemain ke lumpur. Diduga, salah satu kubu tidak terima  atas tiupan pluit yang mengarah ke pelanggaran. Wasit sempat dikejar-kejar dan nyaris dikeroyok.  

Panitia penyelenggara juga terpancing emosi hingga sejumlah  pria mengenakan baju KNPI masuk ke tengah lapangan. Ketua KNPI, Eddy Pasi sepertinya “ngamuk” lalu membuka jaket—juga masuk ke daerah keributan. Tapi, lain kali jangan maralah, ketua. Kalau ketua menoyor, kata orang tak teladan. Parahnya lagi, kalau ketua ditoyor…. Bah… katua aha do i…— ninna muse.

Polisi pun mengerahkan kemampuan agar suasana terkendali. Kapolres langsung menelepon kapolsek pasca penerimaan informasi.

Memihak atau tidak,  wasit adalah orang yang berhak di lapangan. Sepak bola adalah ajang adu trik. Bukan adut otot. Kalau otot sudah kuat… bisalah di adu sama besi. Kalau perlu, dilaga sama besi yang lagi memerah menyala yang dipegang sitopa bosi.  Kalau besinya bengkok… itu baru anak main.  Cobalah… entah siapa yang bongkak…

Kalau ngak puas lalu cari cara kasar—kapan bisa maju?  Eeeiiiehh…Songon-songon on ma hita. Tengoklah… bukan bola yang direbut. Tapi, Siregar sama pemain yang  adu otot. Nungga sega  rusak na ate….

Mau sukses? Pemain harus didoktrin dan harus mau didoktrin sama pelatih agar  tunduk pada keputusan wasit. Kalah menang—itu biasa. Takut kalah? Yah, jangan main…..
Yuk belajar sportif, yukkkk...