Minggu, 16 Oktober 2011

Dairi Orange is New Commodity


Vika Tiora Siregar takes dokumen on the her orange field in Multri Street-Panji Bako, Sitinjo Village, Dairi Regency North Sumatera.

Dairi regency has a economic big potential espesially in this commodity. May be orange will change the coffee


Horas, njuah-juah and mejuah-juah

Mantan Bupati Kabupaten Dairi


DR Master Parulian Tumanggor Bupati Kabupaten Dairi periode 1994-1999 dan 1999-2004 kerap dikritik di era kepemimpinannya.

Keberhasilan mendesain pebukitan nan terjal “Taman Wisata Iman” serta kepiawaian mengelola pemerintahan tanpa disharmoni dengan unsur birokrat dan masyarakat didukung lobby tinggi pencarian dana pembangunan – membuatnya dicatat sebagai idola.

Selamat, pak. Semoga sehat dan panjang umur. Tuhan memberkati

Veteran Hormat Merah Putih


Para veteran, pejuang kemerdekaan 1945 memberi penghormatan kepada duplikat merah putih di Stadion Utama Sidikalang Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada peringatan detik-detik proklamasi ke 66.

Mereka berjuang, kenapa kaum elit belakangan ini terkesan sibuk sikut-sikutan? Kenapa elit politik susah mengakui keunggulan partai lain? Kalau begini, kapan majunya?

Ya… mengkritik memang gampang. Tetapi, andaikan kekuasaan itu ada di tangan anda, mungkin justru hancur….

Poda Sagu-Sagu Marlangan


Marga Silalahi mempunyai sebuah ikrar persaudaraan. Namanya "Poda Sahu-Sagu Marlangan"
Dalam gambar, anggota DPR RI DR (HC) Capt Anton Sihombing dan anggota DPRD Sumut Richard Eddy M Lingga SE berfoto di monumen sekaligus tugu Raja Silahisabungan di Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi-Sumut

Merah Putih Tak Dikibarkan di Kantor Bupati



Sidikalang, (Analisa). Bendera merah putih tidak banyak dikibarkan pada Hari Kesaktian Pancasila di kabupaten Dairi, Sabtu (1/10). Kawasan pemukiman termasuk di wilayah padat penduduk semisal, jalan Sisingamangaraja, FL Tobing, Ahmad Yani dan Pasar Induk tampak sepi dari tiang bendera.
Ironisnya, pemandangan sedemikian juga terjadi di kantor pemerintahan termasuk lembaga judikatif.

Tampak, Kantor Pengadilan Negeri tutup dan tnpa bendera yang dikibarkan. Hal serupa terlihat di RSU Sidikalang, Tirtanciho, Pengadilan Agama dan Pelayanan Pajak.

Sementara itu, ditengah keramaian dan kesibukan pejabat merayakan Hari Jadi Kabupaten ke 64, bertepatan dengan hari penting kenegaraan, merah putih juga alpa di kantor Bupati. Para petinggi mengucap sambutan berisi saling menyanjung.

Tiang bendera itu pun seakan terabaikan oleh jepitan hiasan papan bunga bertuliskan "selamat hari jadi". Namun, tak satu pun instansi memasang ucapan suka atas Hari Kesaktian Pancasila.

Asisten Tata Pemerintahan, Rewin Silaban SSos menjelaskan, sesuai aturan ketatanegaraan, bendera wajib dikibarkan satu tiang penuh. Petugas sudah membuat himbauan. Jika tidak diindahkan, seyogianya pemberi himbauan member teguran.

Tapi mungkin, kebetulan hari Sabtu adalah libur. Tengoklah, tiang kantor bupati juga tidak menaikkan bendera. Beberapa PNS yang bertugas di stand pameran pembangunan mengaku kekosongan itu menjadi perhatian.

Seorang anggota polisi menyebut, Polri wajib menaikkan dan menurunkan bendera setiap hari tanpa memandang libur atau kerja. (ssr)


Dikutip dari Harian Analisa edisi 3 tokrober 2011
www.analisadaily.com

foto: Dokumentasi

Jumat, 14 Oktober 2011

Marga Nababan Diajak Bersatu



SAMBUT HULA-HULA: DR (HC) Anton Sihombing Ketua Ketua Umum PBMNBB (Punguan Borsak Mangatasi Nababan Boru Bere Ibebere), Singkat Nababan Ketua Panitia Pelaksana dan peserta lainnya menyambut “hula-hula” marga Pasaribu pada perayaan ulang tahun organisasi ke 56 di Sidikalang, Kamis (13/10). (Analisa/sarifuddin siregar)

Marga Nababan Diajak Bersatu

Sidikalang, (Analisa)

Belakangan ini, kekompakan marga Nababan dirasa agak pudar. Padahal, berkat besar telah diterima sejumlah keluarga. Ketertinggalan di masa lampau mulai terobati dimana sejumlah figur telah meraih sukses baik di pemerintahan, legislatif, judikatif, wiraswasta hingga rohaniawan. Seiring itu, DR (HC) Anton Sihombing Ketua Umum PBMNBB (Punguan Borsak Mangatasi Nababan Boru bere Ibebere) mengajak, keluarga besar dimaksud kembali menjalin persatuan. Mari bersatu bangkitkan gotong royong, pinta dia pada perayaan Hari Ulang tahun PBMNBB Kabupaten Dairi ke 56 di pelataran gereja HKBP Sidikalang, Kamis (13/10).

Menyusul sandangan gelar “Mangatasi”, Anton yang juga anggota fraksi partai Golkar DPR RI berharap, nama itu perlu pembuktian. Jangan hanya mampu mengatasi masalah orang lain, tetapi tak kalah penting adalah, juga mesti bisa mengurus diri sendiri. Dia mengusul, sesama warga harus saling menolong dan berbagi informasi sehingga peluang masa depan dapat digenggam generasi muda. Kebersamaan wajib ditanamkan.

Agenda berlangsung meriah dihadiri 2000 an peserta dari 15 kecamatan di daerah otonom ini. Tamu khusus perantau semisal dari Bandung dan Jakarta dan bona pasogit (kampung halaman-red) Kabupaten Humbang Hadunsutan, turut di sana. Anton menjelaskan, perbedaan pendapat dan pilihan khususnya saat pemilu dan pemilukada sebagai konsekwensi multi partai adalah hal lumrah. Namun, persaudaraan harus dikedepankan.

Togi Sihombing utusan Lumbantoruan mengapresiasi syukuran itu. Dia bangga sebab harmoni bersama rumpun Sihombing tetap lestari. Silaban, Lumbantoruan, Nababan dan Hutasoit tetap terikat tali kekerabatan.

Dukungan serupa disampaikan Marga Pasaribu selaku hula-hula. Dalam adat batak, hula-hula didefenisikan sebagai isteri nenek moyang marga Nababan. Delegasi marga ini menyampaikan restu ditandai penyerahan “boras pir dan eme na mar lundu” (beras dan padi) kepada tuan rumah. Terbilang panjang rombongan mereka.

Singkat Nababan Ketua PBMNBB Kabupaten Dairi mengatakan, total keluarga ini mencapai 3000 KK. Di setiap kecamatan hingga desa, organisasi dibentuk guna menjalin silaturahmi dan menanamkan nilai budaya. Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro tidak datang menyampaikan sambutan kendati ruang telah disediakan. Tak terlihat utusan pemerintah. Acara diawali kebaktian gereja dan diakhiri jamuan makan bersama. Diperoleh kabar, para intelektual menyerahkan dukungan dana. Diantaranya Anton senilai Rp 30 juta dan Ir Benpa Hisar Nababan Wakil Ketua DPRD menyampaikan donasi dalam angka signifikan. (ssr)


Dikutip dari Hr Analisa Edisi Jumat 14/10/2011

www.analisadaily.com

Kamis, 13 Oktober 2011

Truk Pengangkut BBM Meledak, 3 Rumah dan 3 Mobil Terbakar







(Analisa/sarifuddin siregar) Truk tangki yang diduga mengalami rem blong mengakibatkan tabrakan beruntun disertai ledakan. Akibatnya, tiga rumah penduduk terbakar dan tiga mobil hangus, di perkampungan Rangkom Kelurahan Sumbul Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi, Jumat (30/9) petang.



Sidikalang, (Analisa). Tabrakan beruntun di Rangkom, Kelurahan Sumbul, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Jumat (30/9) sekira pukul 17.00 WIB, mengakibatkan mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM) jenis premium meledak. Tidak hanya itu, dalam insiden mengerikan itu juga enam orang luka bakar dan tiga rumah warga terbakar.
Saksi mata di lokasi kejadian, Bintar Sihotang dan Binsar Matanari penduduk setempat menjelaskan, sore itu truk bermuatan premium melaju kencang dari arah Medan (arah timur). Diduga, armada itu mengalami rem blong.

Selang beberapa detik, pick up jenis L 300 bermuatan puluhan ekor babi juga tengah melaju diserempet. Kendaraan itu ringsek kehilangan bentuk terhempas di tepi jalan arah selatan.

Truk tangki itu terus meluncur kencang hingga menabrak mobil kijang kapsul BK 1292 XL dan sebuah sepeda motor jenis Honda Supra X 125. Tak ayal mobil itu langsung terbakar dan melukai orang di dalamnya. Kendaraan itu berbalik ke arah barat seberang parit. Penumpang luka berat dilarikan ke Puskesmas Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul dan RSU Kabanjahe.

Selang beberapa detik, truk pengangkut BBM diduga berasal dari Medan itu menghantam dua alat berat, berupa tandem dan finisher yang tengah parkir. Alat itu sebelumnya dipakai untuk pengerjaan proyek infrastruktur di sana.

Roda truk berhenti ketika membentur finisher. Tanki meledak memuntahkan seluruh muatan bahan bakar. Api menjilat tiga rumah di dekatnya yakni, kediaman Samsiah boru Marpaung, Flora Tampubolon dan Bibit. Kabel listrik dan telepon juga putus. Api menjalar di badan jalan membuat suasana menakutkan. Saat bersamaan, api juga menyambar mobil jenis APV yang tengah melintas menuju arah timur. Kendaraan keluarga itu hangus total.

Beruntung, sopir berhasil menyelamatkan diri. Kendaraan keluarga itu disebut-sebut punya warga Sumbul. Seputar kondisi rumah, tak satu pun barang sempat diselamatkan. Apalagi, kediaman Tampubolon dan Bibit sedang kosong.

Camat Sumbul, Drs Hutur Siregar menyebutkan, masyarakat berupaya memberi pertolongan termasuk membantu korban. Kapolres, AKBP Yustan Alpini SIK menjelaskan, truk itu berasal dari Medan hendak mengantar BBM ke Tigalingga. Akibat rem blong hingga menabrak armada di depannya. Muatan muntah disertai munculnya api berujung kebakaran.

Diutarakan, enam korban luka. Di antaranya Mohammad Rivai alias Cecep anggota Polres Pakpak Bharat. Dia berada di dalam mobil Kijang Kapsul. Dibenarkan, Suratmo (46) warga Medan dirawat di RSU Sidikalang.

Menyusul kejadian itu, ratusan truk terpaksa antre panjang. Mobil pemadam kebakaran dikerahkan menghentikan kobaran.

Polisi masih melakukan penyidikan lebih lanjut, dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka atas kejadian itu. (ssr)

Disiarkan di Harian Analisa Edisi 1/10/2011
www.analisadaily.com