Jumat, 14 Oktober 2011

Marga Nababan Diajak Bersatu



SAMBUT HULA-HULA: DR (HC) Anton Sihombing Ketua Ketua Umum PBMNBB (Punguan Borsak Mangatasi Nababan Boru Bere Ibebere), Singkat Nababan Ketua Panitia Pelaksana dan peserta lainnya menyambut “hula-hula” marga Pasaribu pada perayaan ulang tahun organisasi ke 56 di Sidikalang, Kamis (13/10). (Analisa/sarifuddin siregar)

Marga Nababan Diajak Bersatu

Sidikalang, (Analisa)

Belakangan ini, kekompakan marga Nababan dirasa agak pudar. Padahal, berkat besar telah diterima sejumlah keluarga. Ketertinggalan di masa lampau mulai terobati dimana sejumlah figur telah meraih sukses baik di pemerintahan, legislatif, judikatif, wiraswasta hingga rohaniawan. Seiring itu, DR (HC) Anton Sihombing Ketua Umum PBMNBB (Punguan Borsak Mangatasi Nababan Boru bere Ibebere) mengajak, keluarga besar dimaksud kembali menjalin persatuan. Mari bersatu bangkitkan gotong royong, pinta dia pada perayaan Hari Ulang tahun PBMNBB Kabupaten Dairi ke 56 di pelataran gereja HKBP Sidikalang, Kamis (13/10).

Menyusul sandangan gelar “Mangatasi”, Anton yang juga anggota fraksi partai Golkar DPR RI berharap, nama itu perlu pembuktian. Jangan hanya mampu mengatasi masalah orang lain, tetapi tak kalah penting adalah, juga mesti bisa mengurus diri sendiri. Dia mengusul, sesama warga harus saling menolong dan berbagi informasi sehingga peluang masa depan dapat digenggam generasi muda. Kebersamaan wajib ditanamkan.

Agenda berlangsung meriah dihadiri 2000 an peserta dari 15 kecamatan di daerah otonom ini. Tamu khusus perantau semisal dari Bandung dan Jakarta dan bona pasogit (kampung halaman-red) Kabupaten Humbang Hadunsutan, turut di sana. Anton menjelaskan, perbedaan pendapat dan pilihan khususnya saat pemilu dan pemilukada sebagai konsekwensi multi partai adalah hal lumrah. Namun, persaudaraan harus dikedepankan.

Togi Sihombing utusan Lumbantoruan mengapresiasi syukuran itu. Dia bangga sebab harmoni bersama rumpun Sihombing tetap lestari. Silaban, Lumbantoruan, Nababan dan Hutasoit tetap terikat tali kekerabatan.

Dukungan serupa disampaikan Marga Pasaribu selaku hula-hula. Dalam adat batak, hula-hula didefenisikan sebagai isteri nenek moyang marga Nababan. Delegasi marga ini menyampaikan restu ditandai penyerahan “boras pir dan eme na mar lundu” (beras dan padi) kepada tuan rumah. Terbilang panjang rombongan mereka.

Singkat Nababan Ketua PBMNBB Kabupaten Dairi mengatakan, total keluarga ini mencapai 3000 KK. Di setiap kecamatan hingga desa, organisasi dibentuk guna menjalin silaturahmi dan menanamkan nilai budaya. Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro tidak datang menyampaikan sambutan kendati ruang telah disediakan. Tak terlihat utusan pemerintah. Acara diawali kebaktian gereja dan diakhiri jamuan makan bersama. Diperoleh kabar, para intelektual menyerahkan dukungan dana. Diantaranya Anton senilai Rp 30 juta dan Ir Benpa Hisar Nababan Wakil Ketua DPRD menyampaikan donasi dalam angka signifikan. (ssr)


Dikutip dari Hr Analisa Edisi Jumat 14/10/2011

www.analisadaily.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar