Selasa, 17 Januari 2012

Bupati Dairi Gelar Mutasi Besar-Besaran





PELANTIKAN CAMAT: Bupati Kabupaten Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro menyematkan tanda pangkat kepada Robert Hendra Ginting menandai pelantikan menjadi Camat Tanah Pinem. Kepala Daerah melakukan perombakan besar-besaran di level struktural dan fungsional guna peningkatan kinerja di Balai Budaya Sidikalang, Senin (16/1). (Analisa/sarifuddin siregar)


Sidikalang, (Analisa)
Bupati Kabupaten Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro menggelar mutasi besar-besaran terhadap pejabat struktural dan fungsional. Total pejabat terlantik penerima promosi mencapai 183 orang. Sementara itu, pimpinan unit tertentu dicopot lalu dikembalikan ke posisi staf. Sedang lainnya mengajukan perpindahan dan memasuki masa persiapan pensiun.

Di level eselon IIb, tertera nama Pasder Berutu MSi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan, Amister Lumban gaol dari kursi Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang menjadi Asisten Administrasi Umum. Wesly P Manullang Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika ke kursi Sekretaris DPRD, Sudung Ujung di posisi baru Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dari job terdahulu Sekretaris DPRD. Juga disebut Japaet Sigalingging menempati Kepala Badan Kepegawaian dan Pelatihan Daerah dari sebelumnya Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Dr Haposan Situmorang menanjak menjadi Kepala Dinas Kesehatan dari sebelumnya sekretaris lembaga tersebut.

Sementara itu, enam camat dikukuhkan. Yakni Tambar Barus di Kecamatan Tigalingga, Kadir Boangmanalu untuk Kecamatan Silima pungga-pungga, Pandapotan Situmorang di Kecamatan Siempat nempu hilir, Robert Hendra Ginting untuk Kecamatan Tanah Pinem, Jonny Hutasoit di Kecamatan Pegagan hilir dan Monang Habeahan ke Kecamatan Parbuluan. Mereka ditetapkan bersama sejumlah pejabat eselon IIIa, IIIb, IVa, IV b dan Va. Rahwasid Banurea dipercaya sebagai Kepala Bagian Hubungan Kemasyarakatan. Di bidang pendidikan, sebanyak 30 guru didaulat ke kursi kepala sekolah dan 15 pada kapasitas pengawas. Diperoleh kabar, menyusul pergantian itu, tiga institusi belum mempunyai pimpinan defenitif, yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air.

Bupati menepis adanya penerapan punishment kepada orang tertentu. Menurutnya, perombakan itu didasarkan dua hal, yakni promosi dan penyegaran. Tidak ada kena hukum. Pada pidato di hadapan muspida dan jajaran PNS di Balai Budaya, Senin (16/1), ditekankan, penempatan itu bukan karena keistimewaan personal. Sehubungan itu, diinstruksikan meningkatkan kinerja dan segera menyesuaikan diri.

Bupati mengutarakan, keputusan itu jauh dari nuansa jual beli jabatan. Langkah dimaksud adalah bagian persiapan menuju karir lebih cemerlang . Semisal, syarat sekretaris daerah minimal dua kali kepala dinas atau setingkatnya. Begitu juga, untuk kepala bidang, juga dua kali di eselon IV. Diingatkan, gapaian jabatan mesti berlangsung fair. Jangan bermimpi menggantikan atasan dengan cara menjelek-jelekkan.Seluruh staf diajak berkompetisi meningkatkan kinerja demi percepatan pembangunan.

Beberapa kalangan menyambut positif pergantian itu. Sejumlah figur potensial ditarik ke kursi ideal. Like and dislike sepertinya dikesampingkan, selanjutnya mengedepankan objektifitas. Aroma balas budi atas kontribusi pemilihan kepala daerah terdahulu kian redup. (ssr)

Dikutip dari Harian Analisa Edisi Selasa (17/1/2012)
www.analisadaily.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar