Jumat, 20 Mei 2011

Konvoi Truk CPO Terobos Operasi Penertiban


PDF

Cetak

Email

Sidikalang, (Analisa)

Operasi penertiban kelebihan muatan oleh Dinas Perhubungan Sumut mendapat perlawanan dari sopir truk CPO (crude palm oil). Sekitar 50 an truk pengangkut minyak sawit mentah yang tertahan selama empat hari akhirnya nekad mencoba menerobos operasi peneretiban kelebihan muatan di Jembatan Timbang (UPPKB-red) di Jalan Ahmad Yani Sidikalang Kabupaten Dairi, Minggu (15/5) pagi.

Sebelumnya, rombongan mobil berat asal Aceh menuju Medan tersebut tertahan beberapa hari dan memilih berkumpul di sebuah lapangan di Sidiangkat Kelurahan Sidiangkat, sekitar 1 kilometer dari jembatan timbang.

Informasi diperoleh Analisa, mobil itu melaju dengan jarak sangat rapat. Konvoi melaju lumayan panjang hingga sempat mengundang keheranan warga. Penuh sigap, Kepala UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor) Mahadi Bintang langsung pasang badan berdiri di tengah jalan dibantu anggota Brimob Poldasu dilengkapi senjata.

Dia memerintahkan, kendaraan itu harus putar arah. Satu unit diantaranya sempat berhail lolos, namun kemudian dikejar hingga kembali bergabung dengan armada lainnya.

"Jika mereka memaksa menembus, saya juga siap menghempang demi tugas dan masyarakat serta negara. Ini perintah tugas dan instruksi atasan" tegas dia.

Faktanya, muatan kendaraan melebihi 25 persen sehingga wajib bongkar disertai tilang (bukti pelanggaran) guna diajukan ke pengadilan. Lantaran tidak mau ditindak, makanya disuruh balik.

Begitupun, Mahadi, Senin (16/5) membenarkan, pengusaha mulai melakukan pendekatan termasuk permohonan maaf.

Ahmad Damhuri Nasution pengurus perusahaan Karya Murni, manajemen jasa angkutan Harapan Baru dan PT Sakai telah membuat surat pernyataan tidak mengulangi pelanggaran. Jika terulang, ia bersedia menerima sanski mengacu Perda nomor 14 tahun 2007.

Meja Hijau

Pelanggaran kelebihan muatan tetap diproses ke meja hijau sedang buku uji kendaraan diajukan kepada Kepala Dinas Perhubungan Sumut. Hanya dari sisi aspek bisnis, sekali ini pengusaha diberi kelonggaran tidak membongkar muatan. Dengan demikian, mobil dilepas.

Mahadi menambahkan, operasi kali ini memberi kesan tersendiri. Hal itu diutarakan menyusul terungkapnya dugaan penyimpangan minyak tanah bersubsidi sebanyak 30 ton lebih. Pada malam pertama penertiban, sebuah truk tanki CPO dari Aceh ternyata membawa minyak tanah. Polisi kemudian melakukan pemeriksaan hingga membawa ke Mapolres. Diketahui, bahwa sopir berstatus oknum anggota marinir. Karenanya, kasus diserahkan ke Subdenpom I/4.

Ketua Komisi A DPRD Dairi, Agus Ujung SH mendukung kinerja tim UPT UPPKB Dinas Perhubungan Sumut. Seiring penertiban itu, perjalanan khususnya jalur Sidikalang-Medan lumayan lancar, tidak cemas akibat kepadatan truk over tonase. Dia berharap, penindakan dilakukan secara kontinu. Ke depan, jangan ada lagi manipulasi speksi kendaraan. Bila masih terulang, jangan segan-segan menindak.

Richard Eddy Lingga SE anggota Fraksi Golkar DPRD Sumut menegaskan, memberi atensi khusus terkait operasi itu. Ini penting agar kenyamanan pengguna jalan lebih terjamin. Juga sebagai bukti bahwa pemerintah mengedepankan kepentingan publik. (ssr)



Disiarkan di Hr Analisa tgl 18 mei 2011

www.analisadaily.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar